#KS212 yang berdiri dalam momentum #Spirit212 tampaknya harus belajar dari lembaga serupa yang ada ada di luar negeri.
Bila #KS212 dianggap sebagai holding, maka kerja sama dengan sumber-sumber pendaanaan akan menjadi kewajiban sekaligus untuk meningkatkan investasi di Indonesia.
Beberapa persahaan investasi saat ini sedang giat melakukan investasi, Mulai dari Tiongkok, Arab Saudi (Public Investment Fund/PIF), Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Norwesia, SoftBank dari Jepang dan lain sebagainya.
Walaupun berbeda 1MDB, yang merupakan BUMN miik Malaysia, #KS212, sebagai koperasi swasta, dapat mengambil inspirasi dari cara Malaysia mengundang dan menjalin kerja sama dengan badan-badan investasi yang sudah dikenal di luar negeri.
Alhamdulillah,saya ikhlas mendukung mas @SyafiiAntonio Sebagai ketua yg baru dan layak Insyaallah baik untuk umat..Amin pic.twitter.com/TJ0EMTgQwr— EG (@ekagumilars) 11 Januari 2017
Dengan mengikuti sisi baiknya, juga dapat diambil ibrah dari tantangan lainnya, seperti bagaimana mengatasi nepotisme, membuat keterbukaan keuangan dan kehati-hatian agar tidak terlilit hutang.
Baca: Target KS212 dalam 10 Tahun Rp 212 Triliun
Berikut ini adalah informasi sekilas 1MBD Malaysia. (sumber)
1Malaysia Development Berhad (1MDB) merupakan perusahaan pembangunan strategis milik penuh pemerintah Malaysia melalui Kementerian Keuangan.
Badan ini didirikan sebagai langkah inisiatif strategis pembangunan ekonomi untuk jangka masa panjang, dengan menggalakkan investasi langsung LN (FDI).
Salah satu megaproyek yang dikelola saat ini adalah kawasan pembangunan Tun Razak Exchange, sebuah proyek Bandar Malaysia dengan sumber energi mandiri (IPP).
1MDB pada awalnya merupakan Badan Kuasa investasi Terengganu (TIA), sebuah dana kemakmuran (sovereign wealth fund) yang bertujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi negeri Terengganu untuk jangka masa panjang dan melestarikan sosio-ekonomi rakyat Terengganu secara umum.
TIA berdiri pada 2008, dan kemudianya berganti badan hukum menjadi yayasan 1Malaysia Development Berhad pada Januari 2009. Dalam pengumuman pada 22 Juli 2009, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memutuskan untuk mengubah peran TIA menjadi milik negara untuk meningkatkan fungsinya dari hanya untuk sebuah daerah saja..
1MDB fokus terhadap proyek pembangunan strategis khususnya di sektor sumber daya manusia, properti, pariwisata dan agribisnis.
Pada 30 September 2009, 1MDB dan investor PetroSaudi International Limited bekerja sama dalam proyek bernilai US$2.5 miliar, dan berencana meningkatkan FDI dari Timur Tengah ke Malaysia.
11 Januari 2010, juga dijalin kerja sama dengan State Grid Corporation of China (SGCC) untuk mengelola berbagai proyek energi di Koridor Tenaga Boleh Ubah Sarawak (SCORE) dan menjadi investor terbesar.
Pada 18 Januari 2010, 1MDB juga berhasil menggaet Abu Dhabi Future Energy Company (Masdar) untuk mengelola berbagai proyek investasi dan teknologi energi terbarukan termasuk membangun kota bebas karbon pertama di Malaysia.
Baca: Pasar Saham Malaysia
Pada 13 Mei 2010, yayasan ini masuk dalam konsorsium, yang diberi mandat melaksanakan proyek pemeliharaan bernilai miliaran ringgit di Lapangan Terbang Sungai Besi. Kawasan seluas 162 hektar itu direncanakan menjadi Pusat Keuangan Islam, melibatkan Qatar Investment Authority (QIA) sebagai mitra kerja.
Proyek ini kemudiannya dikenal dengan Bandar Malaysia. Pada masa yang sama, 1MDB dan QIA menandatangi nota kesepahaman (MOU) untuk terjun ke sektor energi terbarukan dan properti. QIA merencanakan investasi US$5 miliar.
Pada 21 Mei 2010, dilaporkan 1MDB membangun kawasan Tun Razak Exchange, dalam kawasan seluas 34.4 hektar di pusat kota Kuala Lumpur bersama dengan Mubadala Development Company dari Uni Emirat Arab.
Perdana Menteri Najib Razak menyatakan bahwa proyek KLIFD dan Bandar Malaysia adalah dua proyek utama yang dibuat pemerintah dan swasta untuk agenda transformasi ekonomi negara.
0 comments:
Post a Comment