SoftBank Vision Fund, Partner Potensial #KS212 #Spirit212 #IdeBisnis

Sumber
Selain mendekati mitra investor ASEAN, seperti 1MDB, Khazanah, Temasek dll, #KS212 sebagai usaha hoding yang lahir di #Spirit212 harus mampu menjadi mitra beberapa nama lainnya yang cukup terkenal.

Pendekatan ini akan meningkatkan kepercayaan publik kepada kemampuan #KS212 dalam menjalin jaringan bisnis yang kredibel.

Salah satu yang harus dijadikan sebagai mitar adalah SoftBank Vision milik pengusaha ternama Jepang Masayoshi Son.

Dilaporkan (baca), saat ini dia sedang merayu Apple untuk bergabung dengan Softbank Vision Fund.

CEO Softbank Group ini sedang membuat gebrakan di bidang teknologi yang memungkinkan manusia berkomunikasi dengan telepati dan beberapa produk lainnya.

Fund tersebut akan dia biayai sendiri dengan Arab Saudi melalui Public Investment Fund kerajaan tersebut.

Keduanya telah mengumpulkan 70 miliar dolar AS dan sedang mencari kekurangan 30 miliar dolar dari rencana 100 miliar dolar.

Apple dilaporkan menunjukan niatnya untuk terlibat dalam proyek ambisius itu dengan kontribusi 1 miliar dolar.

Dilaporkan Fortune.com, Son pernah bertemu dengan Presiden terpilish AS, Donald Trump, dan berjanji akan investasi 50 miliar dolar AS di Amerika untuk membuka lapangan kerja di negara Paman Sam tersebut.

SoftBank telah memiliki jaringan bisnis di Indonesia, salah satunya di bidang e-commerce, Tokopedia. Di perusahaan ini SoftBank bekerja sama dengan perusahaan milik Pengusaha Yahudi, Sequoia, dan yang lain, dalam investasi 100 juta dolar AS.

Selain di e-commerce, SoftBank juga pemilik Grab Taxi, yang menjadi kompetitor Uber, sebuah perusahaan AS yang sahamnya banyak dimiliki Arab Saudi. (baca).

Selain mengakses dana SoftBank Vision Fund, tujuan #KS212 untuk melakukan kerja sama dalah karena prospek yang diberikan di masa depan.

Tak tanggung-tanggung, Qatar sendiri yang mempunyai dana melimpah, melalui Indosat, telah melakukan kerja sama dengan SoftBank untuk membentuk semacama dana investasi bernama SoftBank-Indosat Fund (SB-ISAT).

Melalui SB-ISAT, Qatar dan Jepang melahirkan beberapa startup dan perusahaan, di antaranya; Dealoka.com, sebuah e-commerce yang mulai banyak dilirik oleh seller.

Berikut ini beberapa artikel seputar SoftBank:

Dapat dana US$ 147 juta, ini nama-nama investor baru Tokopedia

Tokopedia, perusahaan e-commerce marketplace, dikabarkan mendapatkan pendanaan baru di tahun ini. Informasinya, dana segar yang didapat dari fundraising 2016 mencapai US$ 147 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun. Ini fundraising terbesar kedua yang diterima Tokopedia, sejak Sequoia Capital dan Softbank Internet and Media Inc (SIMI) yang investasi US$ 100 juta di 2014.

Menariknya, siapa investor baru yang mau merogoh kocek dalam-dalam untuk Tokopedia?

Konfirmasi Merdeka.com kepada Leontinus Alpha Edison, Chief Operating Officer (COO) Tokopedia, lewat aplikasi WhatsApp, soal ini tidak dijawab.  Sementara CEO Tokopedia, William Tanuwijaya juga tidak menjawab secara gamblang soal ini. Dia hanya menolak nama-nama investor yang dikabarkan menjadi investor baru Tokopedia.

Kata William, hari ini dirinya sudah mendapat 6-7 nama investor berbeda dan semuanya klaim dari sumber terpercaya. “Nama-nama investornya tidak tepat. Dapat informasi dari mana,” ujar William melalui pesan singkat, Senin (11/4).

Meski menolak menyebutkan nama investor Tokopedia, tim mencoba menghimpun nama-nama investor yang mungkin masuk ke Tokopedia dari berbagai sumber yang terpercaya.

Pertama, PCG & Amaris. Perusahaan investasi asal Amerika Serikat ini adalah yang pertama tertarik mendanai Tokopedia tahun ini. Bahkan private equity ini dikabarkan sudah memasukkan term of sheet kepada manajemen Tokopedia pada awal tahun ini.

Kedua, Warburg Pincus LLC, juga private equity asal Amerika Serikat. Di Indonesia, Walrus sudah masuk saat membeli saham PT Nirvana Development Tbk, perusahaan properti, senilai US$ 33,55 juta pada Februari 2015.

Ketiga, Sequoia Capital dan Softbank. Keduanya adalah pemegang saham eksisting Tokopedia yang masuk pada 2014. Dalam satu dokumen, disebutkan Sequoia dan Softbank akan menggunakan pre-emptive rights untuk membeli saham baru secara pro-rata, setelah Board of directon Tokopedia pada akhir tahun lalu sepakat perlu adanya fundraising.


SoftBank Investasi $250 Juta untuk Aplikasi Pemesanan Taksi di Asia Tenggara

GrabTaxi, yang memungkinkan pelanggan memesan taksi yang terdekat di lokasi mereka melalui ponsel, beroperasi di Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Indonesia dan Filipina.

Perusahaan telekomunikasi Jepang, SoftBank Corp telah menanamkan US$250 juta untuk menjadi investor utama aplikasi pemesanan taksi seluler GrabTaxi Holdings Pte Ltd di Asia Tenggara, yang merupakan investasi terbesarnya dalam perusahaan Internet Asia Tenggara.

GrabTaxi, yang memungkinkan pelanggan memesan taksi yang terdekat di lokasi mereka melalui ponsel, beroperasi di Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Indonesia dan Filipina.

Dalam sebuah pernyataan, dua perusahaan tersebut mengatakan pendanaan akan digunakan untuk mempercepat ekspansi aplikasi di wilayah ini.

Grab dan Uber menjadi pemain utama transportasi Online selain Gojek, yang medapat pendanaan besar dari investor LN. Tapi beberapa pemain lokal sudah membuat aplikasi yang sama salah satunya Ojek Syari seperti gambar ini.


Investasi di GrabTaxi datang sekitar sebulan setelah SoftBank dan CEO dan pendiri, miliarder Masayoshi Son mengumumkan pendanaan $627 juta dalam pasar daring Snapdeal sebagai bagian dari rencana untuk berinvestasi sebesar $10 miliar dalam pasar ritel daring yang meledak di India.

SoftBank juga mengatakan pada Oktober akan memimpin investasi $210 juta dengan investor-investor yang ada saat ini di ANI Technologies di India, yang memiliki aplikasi seluler untuk pemesanan taksi.

Perusahaan jepang itu merupakan investor terbesar baru-baru ini dalam raksasa perdagangan Internet China Alibaba Group Holding Ltd.

Termasuk investasi SoftBank, GrabTaxi telah mendapatkan pendanaan $340 juta. Tidak jelas, berapa banyak saham GrabTaxi yang akan dimiliki SoftBank.

Kemacetan di kota-kota Asia Tenggara telah memberi keuntungan pada aplikasi-aplikasi seperti GrabTaxi. Dalam setahun terakhir, jumlah pengguna aplikasi seluler ini telah naik enam kali lipat sampai sekitar setengah juta dan jumlah pengemudi taksi dalam jaringan ini telah tumbuh empat kali lipat menjadi 60.000, menurut perusahaan tersebut. (Reuters)


Kerja sama dengan Softbank, Indosat siapkan dana investasi USD 50 juta di Indonesia

Perusahaan telekomunikasi Indosat baru saja mengumumkan bahwa mereka bermitra dengan perusahaan telekomunikasi asal Jepang SoftBank untuk meluncurkan SB ISAT, sebuah dana investasi sebesar USD 50 juta yang ditujukan pada startup yang masih dalam tahap pertumbuhan.

“Dana SB ISAT akan memungkinkan Indosat untuk terus unggul dalam perubahan serta pertumbuhan di industri internet dan telekomuinikasi,” kata Alexander Rusli, CEO dan presiden direktur Indosat.

Qerja.com didanai SoftBank dan Indosat melalui SB-ISAT (sumber)
Selain dana, Rusli juga mengatakan bahwa Indosat, bersama dengan SoftBank, berdedikasi menyediakan “dukungan strategis, infrastruktur, dan komersial kepada perusahaan teknologi yang menjanjikan di Indonesia.”

Sebelum SB ISAT, Indosat juga sudah meluncurkan Ideabox, sebuah program akselerasi startup yang akan membantu tiga sampai lima startup aplikasi mobile tiap enam bulan untuk mendidik mereka menjadi sebuah bisnis yang layak. Tiap startup yang dipilih oleh Ideabox menerima USD 15.000 sebagai dana awal ditambah dengan berbagai dukungan antara lain mentoring dan juga ruang kerja. Satu-satunya hal yang mungkin akan membebani adalah startup yang menjadi anggota Ideabox terikat kemitraan eksklusif dengan Indosat selama satu tahun.

SB ISAT merupakan inisiatif lain yang dilakukan oleh SoftBank di Asia Tenggara. Sebelumnya SoftBank berinvestasi di Tokopedia, perusahaan game asal Thailand Ini3, dan perusahaan game asal Singapura TMG.

cipika.co.id, e-commerce dari Indosat


Di acara Asia Leaders Summit 2014 yang diadakan di Singapura awal tahun ini, Daniel Kang, managing director SoftBank Ventures Korea, di atas panggung menjelaskan bahwa investasi adalah sebuah bisnis lokal dan SoftBank perlu waktu dua tahun sebelum akhirnya bisa melakukan investasi pertamanya (yaitu Tokopedia) di Asia Tenggara. Ia juga yakin bahwa ada sangat banyak kesempatan yang bisa ditemukan di Asia Tenggara, dan itulah yang menjadi alasan mengapa SoftBank belakangan ini sangat aktif di wilayah ini.

Bulan ini, komunitas teknologi dan startup di Asia melihat banyak dana yang siap diinvestasikan. Minggu lalu, Monk’s Hill Ventures yang dipimpin oleh entrepreneur dan investor senior asal Singapura Peng Tsin Ong, akan menginvestasikan USD 80 juta pada startup dari Asia Tenggara hingga Silicon Valley. Gree Ventures mengumumkan bahwa mereka menyiapkan dana USD 50 juta untuk berinvestasi pada startup di Asia. Dan GGV Capital, yang portofolio investasinya antara lain perusahaan seperti Youku, Alibaba, dan YY, mengumumkan dana sebesar USD 620 juta untuk startup di China dan Silicon Valley.


Dealoka Besutan Indosat Ideabox Raih Dana SB ISAT

Dealoka perusahan startup besutan pertama dari inkubator Ideabox Indosat mengumumkan telah menerima pendanaan Seri A dari SoftBank-ISAT fund. Dealoka adalah platform marketing bagi merchant dapat mengirimkan penawaran menarik dan personal kepada konsumen. Sementara SB–ISAT adalah dana yang disediakan oleh Indosat bekerjasama dengan Softbank, dimana dana ini akan digunakan untuk pengembangan perusahaan–perusahaan terdepan di Indonesia yang bergerak di bidang e–commerce, digital dan social media dan layanan keuangan mobile.

Melalui Dealoka konsumen dapat menukarkan kupon geo–tag buatan merchant dengan sekali sentuh, atau membelinya di tempat yang telah tersedia. Sejak peluncuran pada bulan Juni 2014, permintaan terus meningkat pesat dan mencapai lebih 35.000 lebih unduhan aplikasi hingga hari ini.



Sejak dibesut dari Ideabox, Dealoka dijadikan sebagai mitra teknologi Indosat untuk program akuisisi (IM3, Mentari Ooredoo dan Matrix) dan juga sebagai platform penukaran poin dan voucher digital Indosat. Program akuisisi yang telah dijalankan bersama Indosat termasuk aneka manfaat dari Blitz Megaplex dan berbagai voucher diskon digital yang disediakan khusus untuk konsumen Indosat.

“Indosat berkomitmen membangun ekosistem digital terkuat di Indonesia. Kami dapat mendanai dan mendukung berbagai perusahaan di berbagai tahap pertumbuhan, mulai kompetisi ide IWIC, pendanaan startup melalui Ideabox dan pendanaan tahap pertumbuhan melalui Dana SB ISAT. Investasi Dana SB ISAT pada Dealoka semakin menegaskan komitmen jangka panjang kami bagi banyak kalangan startup di Indonesia,” demikian Tauseef Riaz, Group Head Digital Business & Commercial Development Indosat.

“Kami senang bekerja sama dengan tim SB ISAT karena mereka sangat berpengalaman di bidang pemasaran seluler dan digital. Seperti halnya investasi SoftBank Alibaba telah menjadi raksasa marketing bagi kalangan merchant Tiongkok dalam bisnis online, kami bertekad memberdayakan merchant hulu–hilir di Indonesia untuk menjangkau konsumen tepat di saat yang tepat melalui pesan yang tepat. Kami ingin agar merchant mitra kami unggul di era digital ini,” demikian Sidnei Budiman selaku co–founder.

Dealoka terus berpromosi dengan beberapa merek ternama antara lain Blitz, Wendy dan Baskin Robbins, sambil sekaligus berpromosi bersama dengan divisi loyalitas Indosat untuk merchant tertentu seperti antara lain Giant, Bakerzin & Share Tea. Dealoka juga selama ini menjalankan promosi dengan banyak merchant lokal populer seperti Dinar Seafood, Piala-Bon, Boba Bits, Madu Bean, Twisto Potato dan Shabu Tei.

Tentang SoftBank Group
SoftBank Group terdiri atas SoftBank Corp. (TYO:9984) dan seluruh anak perusahaan dan rekanannya yang menawarkan pilihan lengkap layanan komunikasi seluler canggih, komunikasi saluran tetap dan layanan internet di seluruh dunia. Dengan bergabungnya Sprint pada Juli 2013, SoftBank Group menjadi operator global terkemuka dan saat ini memiliki 100 juta konsumen. Memaksimalkan sinergi di seluruh Kelompok usahanya secara global SoftBank bercita-cita merealisasikan taraf hidup baru melalui Teknologi Informasi. SoftBank Group juga mendorong penerapan energi bersih dan aman di seluruh kegiatan bisnisnya. Untuk info selengkapnya, kunjungi http://www.softbank.jp/en/corp/

Tentang Dealoka
Dealoka adalah platform marketing hiper–lokal yang memungkinkan merchant menyampaikan penawaran menarik kepada konsumen seraya memahami siklus aktivitas penuh konsumennya.
Dealoka membantu merchant memahami bagaimana produk mereka ditemukan oleh konsumen, kapan dan di mana konsumen menunjukkan minatnya terhadap produk tertentu, sampai pada tahap konsumen melakukan pembelian.
Tujuan dealoka adalah memberi penawaran atraktif berbasis lokasi untuk pembelian online hingga langsung di toko, dan di saat yang sama memberi jalan bagi merchants untuk memahami promo mana yang paling dianggap sukses. Hal ini akan mengasah kemampuan merchant dalam meraih sukses pemasaran dan penargetan ulang konsumen.


Pendiri, Kunci Utama Startup Meraih Investasi

Seorang pendiri menjadi faktor pertimbangan utama bagi investor dalam memberikan pendanaan kepada sebuah perusahaan rintisan (startup) digital, menurut perusahaan modal ventura Ideosource asal Jakarta.

VP Business Development Ideosource, Andrias Ekoyuono mengatakan, modal utama perusahaan Internet adalah "otak" dari si pendiri.

"Kita harus percaya terlebih dahulu dengan pendirinya. Apa mereka punya pengalaman, wawasan yang tepat untuk membangun bisnis dari nol menjadi sukses," kata Andrias dalam bincang-bincang Lunch at Newsroom CNN Indonesia dengan tema Merintis Bisnis Digital, Selasa (12/1).

Seorang pendiri, dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menjawab masalah pasar dan masalah internal di perusahaannya. Ia diharap bisa mengeksekusi ide-ide besar sehingga menjadi kenyataan.

Setelah melihat profil dan kapasitas si pendiri, investor pun mempertimbangkan produk, model bisnis, dan pasar yang ditargetkan startup itu.

Untuk urusan pasar, seorang pendiri dengan wawasan dan cara berpikir yang luas akan menerjemahkan kebutuhan pasar dengan berbagai pertimbangan.

"Ketika pendiri 'jatuh cinta' dengan sebuah masalah dan mau menyelesaikannya masalah itu dengan produknya, dia akan berusaha membuat produk yang habis-habisan, agar bisa diadopsi oleh market," tutur Andrias.

Ideosource, sejauh ini telah memiliki 22 portofolio investasi startup di sektor bisnis Internet konten, media, iklan, dan e-commerce. Mereka baru saja memberi pendanaan sebesar Rp 300 miliar kepada perusahaan ritel elektronik Bhinneka.com pada November 2015.

Startup yang membuka tahap investasi kebanyakan adalah mereka yang membutuhkan uang lebih agar bisa lebih berkembang dan mendanai biaya operasional. Andrias berkata, investor yang memberi pendanaan di startup bakal mendapat timbal balik berupa kepemilikan saham dalam jumlah minoritas.

Namun, ada pula pendiri yang menerima tawaran investasi dari investor lantaran mereka ingin mendapat transfer pengetahuan. Pendiri sekaligus CEO Tokopedia, William Tanuwijaya berkata, ia menerima investasi dari SoftBank dan Sequoia Capital lantaran ingin belajar dari mentor yang berhasil memajukan perusahaan yang sudah sukses.

Pada Oktober 2014 lalu, Tokopedia meraih investasi dari SoftBank Capital dan Sequoia Capital sebesar US$ 100 juta. "SoftBank berada di balik kesuksesan Alibab. Sementara Sequoia berada di balik sukses Google, WhatsApp, dan Instagram. Saya sendiri berharap ada proses transfer know how dari mereka," ujar William.

Agar investasinya tidak sia-sia, investor biasanya mendorong pendiri agar membawa perusahaan digitalnya dalam pertumbuhan yang baik. Misal, dalam membina urusan manajemen, budgeting, akses jaringan ke pelaku bisnis, bahkan sampai strategi pemasaran dan berkomunikasi dengan media massa untuk membesarkan mereka.

Share on Google Plus

About Admin2

Aksi damai yang digelar jutaan umat Islam di Monas, Jakarta ternyata memberi kesan indah merupakan aksi damai Pancasila; Yakni aksi yang religi, diisi ibadah, damai, bermoral tinggi, saling menghargai antara peserta dan aparat keamanan, saling bantu antara peserta aksi dan masyarakat.

0 comments:

Post a Comment

loading...