Bisnis Fintech Ust Yusuf Mansur, Paytren, Ditantang AnsorPay dan BanserPay

GP Ansor baru-baru ini meleuncurkan aplikasi pembayaran yang disebut dengan AnsorPay dan BanserPay.

Dua aplikasi ini akan berhadapan dengan bisnis Fintech, Paytren, yang diasuh Ust Yusuf Mansur. (baca)

Komisaris PayTren Ustaz Yusuf Mansur menyebutkan layanan uang elektronik berbasis server PayTren akan segera mendapatkan izin dari Bank Indonesia (BI) dalam waktu dekat.

Dia menyebutkan selama ini pihak PayTren sudah memenuhi seluruh persyaratan yang diminta oleh BI selaku regulator sistem pembayaran.

Baca: 212Mart Merambah ke Berbagai Kecamatan di Lombok

"Ya tanggal 1 Juni nanti (pengumuman) PayTren di Pesantren Darul Qur'an," kata Yusuf Mansur usai acara pelantikan Gubernur BI di Gedung MA, Jakarta, Kamis (24/5/2018).

Selfie dengan Gubernur BI, Yusuf Mansur Sebut Izin Paytren Segera KeluarFoto: Grandyos Zafna

Dia menyebutkan, PayTren adalah entitas yang paling cepat dalam melengkapi persyaratan yang diminta oleh BI.



"Persyaratan kita sudah masuk semua ke BI, sudah lengkap dan harusnya bisa lebih cepat," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Yusuf Mansur juga menyempatkan diri berfoto bersama alias selfie dengan Perry Warjiyo.

"Saya kenal beliau sebagai sosok yang religius. Ia sangat tepat menjadi Gubernur BI menggantikan pak Agus. Apalagi beliau kan orang karir di BI," tambah Yusuf.



Sekedar informasi tahun lalu pada September BI telah menghentikan sementara layanan isi ulang uang elektronik milik sejumlah perusahaan termasuk PayTren.

Penghentian sementara dilakukan BI demi keamanan transaksi masyarakat karena ada penghimpunan dana dan ada bisnis yang harus dijalankan sesuai aturan. Ini untuk meningkatkan perlindungan konsumen.  (sumber)

Bandingkan dengan Aplikasi KS212Mobile dan 212Card

Direktur Eksekutif KS 212, Ahmad Juwaini mengungkapkan, 212Mobile dan 212Card sudah berjalan, dan dua pekan lalu selesai uji coba. Aplikasi ponsel dan kartu ini memudahkan anggota KS 212 untuk melakukan aneka pembayaran.

Menurutnya, karena aplikasi ini hanya untuk pembayaran dan belum masuk ke fungsi penghimpunan dana (crowdfunding), maka aplikasi ini bisa jalan tanpa izin dari Bank Indonesia (BI) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Kecuali jika mekanisme perbankan sudah berjalan (di Koperasi Syariah 212–red), maka KS 212 harus mendapat izin regulator,” ujar Ahmad, ditemui usai acara Silaturahmi Halal bi Halal dan Paparan Perkembangan KS 212, Masjid Andalusia, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/7).

Diungkapkan Ahmad, adapun keunggulan aplikasi ini yakni pada biaya yang kompetitif. “Di semua sistem pembayaran selalu ada biaya. Intinya kami lebih murah, lebih kompetitif,” tuturnya.

Sementara itu, Divisi Teknologi Informasi KS 212 Asep ZN menambahkan, KS 212 ingin membangun kemandirian umat melalui Islamic Micro Payment System  (IMPS) yang memfasilitasi layanan pembayaran anggota.

212Mobile juga bisa jadi instrumen mencari profit dari imbal jasa aneka transaksi anggota. Sementara 212Card, selain sebagai kartu anggota, juga akan berfungsi sebagai alat bayar yang memudahkan transaksi anggota. “Ini juga server based bagi anggota yang tidak punya ponsel android,” kata Asep menjelaskan.

Ditegaskan Asep yang juga Manajer Marketing PT USSI Indonesia tersebut, bahwa institusi usaha saat ini tidak bisa lepas dari teknologi keuangan (fintech). Dengan 212Mobile dan 212Card, KS 212 diharapkan jadi koperasi bercita rasa fintech/. “Fintech saat sudah keharusan. Bahkan perusahaan telko saja sudah ke sana,” ungkap Asep.

Baca: Bisnis Fintech KS212

Ketua Umum KS 212 Muhammad Syafi’i Antonio mengatakan, agar simpanan anggota bertambah banyak, maka diperlukan inovasi.Saat ini, KS 212 belum memaksimalkan perlu inovasi teknologi informasi (TI), dunia internet, dan transaksi harian. Padahal jika inovasi tersebut diterapkan, maka secara otomatis akan mendongkrak perolehan dana melalui anggota baru dan lama.

Ditegaskan Syafi’i, bahwa KS212Mobile menjadikan KS 212 menjadi koperasi berbasis digital yang dapat mengimplementasikan financial technology (fintech). Bagi KS 212, aplikasi bergerak ini diluncurkan dengan tujuan memindahkan kewajiban pembayaran rutinitas (payment) dari sistem lama ke KS212mobile. “Ya, seperti PPOB (listrik, pulsa, PBB, BPJS, dan lain-lain), bisa bayar lewat aplikasi.Jadi sangat memudahkan,” jelasnya.

Jadi kata Syafi’i, inovasi teknologi layanan transaksi KS212Mobile dan 212Card ini juga untuk menjaring potensi umat untuk dioptimalkan manfaatnya bagi umat pula. (sumber)
Share on Google Plus

About Admin2

Aksi damai yang digelar jutaan umat Islam di Monas, Jakarta ternyata memberi kesan indah merupakan aksi damai Pancasila; Yakni aksi yang religi, diisi ibadah, damai, bermoral tinggi, saling menghargai antara peserta dan aparat keamanan, saling bantu antara peserta aksi dan masyarakat.

0 comments:

Post a Comment

loading...